SURYA.CO.ID, KOTA MOJOKERTO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menggelontor vaksin untuk percepatan vaksinasi remaja usia 12-17 tahun.
Hari ini, Rabu (4/8/2021), dilaksanakan vaksinasi serentak di SMA/SMK Negeri di Jawa Timur, dengan masing-masing sekolah mendapatkan 1.000 dosis vaksin.
Sebagai wujud nyata dan memastikan bahwa vaksinasi Covid-19 untuk pelajar serentak berjalan lancar, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMKN 1 Kota Mojokerto. Bersama Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, Gubernur Khofifah menyapa para siswa yang hari ini divaksin Covid-19 dengan merk Sinovac.
Tidak hanya itu, di sekolah SMKN 1 Kota Mojokerto tersebut, Khofifah juga menggelar video conference dengan sekolah-sekolah SMA/SMK Negeri di kabupaten/kota lain di Jatim. Seperti Kota Batu, Pacitan, Malang, Madiun dan beberapa kabupaten/kota yang lain.
“Hari ini vaksinasi serentak siswa SMK dan SMA kabupaten/kota di Jatim. Mereka baru dapat support 1.000 vaksin dari Pemprov Jatim, yang digunakan untuk percepatan vaksinasi remaja,” kata Khofifah.
Ditegaskan Khofifah, bahwa sesuai anjuran dari Kementerian Kesehatan, siswa usia remaja memang divaksin menggunakan merk Sinovac. Para siswa SMA dan khususnya SMK, menjadi prioritas karena mereka memang tidak cukup jika hanya menjalankan pembelajaran secara virtual.
“Bahkan kami tadi sempat dialog, mayoritas semua siswa maunya belajar secara langsung. Maka kalau untuk SMK bisa sampai tuntas dua dosis, kita semua berikhtiar supaya Covid-19 terus melandai dan menurun. Maka kita bisa merencanakan PTM (Pembelajaran tatap muka) secara bertahap, Ini harus satu paket,” tegas Khofifah.
Oleh sebab itu, Khofifah mengajak seluruh pihak, tidak hanya siswa, tapi guru juga diupayakan untuk segera merampungkan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Agar paket vaksinasi bagi guru, tenaga kependidikan dan siswa semua bisa lunas tervaksin sebelum pembelajaran tatap muka dilaksanakan.
Di sisi lain, Khofifah menegaskan, bahwa dosis vaksin yang diberikan pada SMA SMK Negeri di Jatim ini berbeda dengan jatah dosis vaksin yang langsung diberikan Kemenkes ke masing-masing kabupaten/kota.
Melainkan, vaksin yang diberikan ke sekolah-sekolah itu adalah stok buffer yang ada di Pemprov Jatim, yang kemudian dibagikan guna mempercepat vaksinasi remaja di Jatim.
“Nah kalau untuk siswa SLB, beda, tidak pakai Sinovac, tapi pakai merk Sinopharm. Untuk 18 tahun ke atas. Vaksinasi untuk SLB juga sudah dimulai Senin kemarin dengan sasaran disabilitas,” tegasnya.
Oleh sebab itu, pelaksanaan vaksinasi bagi kalangan disabilitas tergantung dengan percepatan masing-masing daerah, khususnya bagaimana mengkomonukasikan jumlah sasaran yang akan divaksin. Karena pendataannya berdasarkan koordinasi Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menjelaskan, bahwa untuk hari ini yang dilaksanakan vaksinasi serentak adalah untuk SMA/SMK Negeri. Sedangkan untuk sekolah swasta, pihaknya sekarang sedang mengajukan kuota tambahan.
“Hari ini serentak 38 kabupaten/kota untuk SMA dan SMK negeri dengan masing-masing 1.000 dosis. Nah untuk yang swasta kami sedang mengusulkan kuota untuk SMA/SMK yang swasta. Dengan harapan ini akan menyiapkan juga ketahanan insan pendidikan kita menghadapi pembelajaran tatap muka terbatas,” tegas Wahid.
Sumber: Tribunnews.com
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
Komentar Terbaru